Jumat, 22 Mei 2015

ACEH, "We Take We give"

ACEH
We take, we give


Aceh,sebuah propinsi yang sempat dijuluki sebagai “tanah ganja” sebelum berubah menjadi provinsi dengan penghasil batu akik terbaik diIndonesia. Namun kini Aceh telah medapatkan julukan baru sebagai “Tanah solidaritas”. Ya, julukan itu didapat karena masyarakat Aceh telah menampung ribuan pengungsi Rohingya asal Myanmar yang berbulan-bulan terkatung dilautan. Masyarakat Aceh telah membuka mata dunia yang sebelumnya menutup mata terhadap kondisi “rohingya” yang memprihatinkan. Terkatung-katung dilaut selama 3 bulan tanpa mendapatkan tempat untuk disinggahi. Bantuan memang diberikan oleh Negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia. Namun untuk dapat menetap dikedua Negara tersebut,masing-masing pemimpin Negara menolaknya. Bahkan seperti yang saya kutip di BBC Indonesia, angkatan laut Negara Indonesia juga menolak kedatangan para pengungsi Rohingya. Tetapi untuk dapat membantu sesama tidak diperlukan “pangkat” maupun “jabatan”. hanya bermodalkan kapal-kapal kecil, para nelayan Aceh mengiring kapal “sesak” para pengungsi kepesisir-pesisir pantai Aceh. ketika mereka (nelayan) melihat para Rohingya berteriak dan melambaikan kain kearah mereka, mereka langsung bergegas memberikan bantuan tanpa harus memikirkan hal-hal mengenai “imigran gelap” atau semacamnya. Padahal Indonesia sendiri tidak punya kewajiban peraturan untuk menampung imigran luar negeri. Namun sekali lagi, “hanya diperlukan hati nurani untuk membantu,bukan peraturan”.

Setibanya ratusan pengungsi rohingya yang terpecah dibeberapa kawasan  pesisir Aceh, bantuan dari masyarakat Aceh sungguh luarbiasa. Saya katakana sekali lagi, “masyarakat Aceh”. Saya tidak bermaksud mengesampingkan bantuan dari masyarakat Indonesia maupun luar negeri. Masyarakat Indonesia dan luar negeri pun juga ikut membantu dalam memberikan bantuan kepada masyarakat rohingya, namun jika melihat Animo masyarakat Aceh dalam membantu lebih dari cukup untuk membuat saya berdecak kagum serta bangga sebagai rakyat aceh. mereka (rakyat Aceh) seperti berlomba-lomba memberikan bantuan kepada Rohingya,kepada saudara seAgama. Tidak ada hentinya bantuan datang dari berbagai LSM,komunitas maupun organisasi. Bantuan yang diberikanpun bukan hanya bantuan berupa materi belaka, namun juga bantuan fisik maupun suntikan moral. Berbagai LSM dan organisasi mengerahkan banyak tenaga untuk membantu diposko. Banyak juga para komunitas yang dating keposko pengungsi  untuk sekedar memberikan hiburan kepada masyarakat Rohingya diAceh. Moment ini mengingatkan saya saat Aceh pada tahun 2004 terkena musibah Tsunami yang menelan ratusan ribu jiwa. Saat itu bantuan yang datang ke Aceh sungguh luarbiasa banyaknya. Baik bantuan dari dalam negeri maupun luar negeri . saya fikir ini adalah moment yang tepat untuk memberikan apa yang sudah Aceh terima dulu kepada orang yang benar-benar membutuhkan sekarang, suku Rohingya.

Aceh sekarang sudah terkenal dengan solidaritasnya, meski dulu Aceh sendiri sempat menjadi “ladang konflik”. Itu dulu, namun setelah tsunami menghempaskan ribuan rakyat Aceh,dan Aceh saat itu banyak sekali mendapatkan bantuan dari dalam maupun luar, Saat itu pula “konflik” reda. Rakyat aceh akhirnya menyadari bahwa solidaritas itu penting. Karateristik masyarakat aceh yang dulu sempat terkubur kembali mencuak sebagai masyarakat toleran. semua masyarakat aceh yang pernah saya kenal memang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, namun disetiap orang Aceh asli yang pernah saya jumpai pasti akan mempunyai 2 hal penting didalam dirinya, “prinsip yang teguh dan solidaritas”. Sisi keras memang melekat pada tiap masyarakat aceh, namun solidaritas yang junjung tinggi oleh masyarakat disana dapat membentuk sebuah ikatan yang kuat bagi sesama masyarakat Aceh.  it’s awesome!!

Tuhan punya jalan sendiri dalam menyelamatkan hambanya, mereka masyarakat rohingya bukan tanpa kehendak Allah dapat terdampar ditempat kami, Aceh. mereka seperti ditempatkan oleh Allah kedalam rumahnya sendiri. Itu juga sebenarnya dapat menjadi kesempatan yang bagus bagi rakyat Aceh untuk membalas apa yang sudah mereka dapat ditahun 2004 silam. Sebuah moment untuk balas budi yang sempurna tanpa harus mengembalikan dollar-dollar Australia yang kita pakai dulu. Setiap artikel online yang saya baca selalu mengundang komentar pujian dari masyarakat luar kepada Aceh. namun itu juga jangan sampai dijadikan sebagai alat pemisah kita dengan NKRI. Karena ada saja orang yang berusaha memanas-manasi moment ini dengan menyebut BANGSA ACEH!!! BANGSA ACEH!!. kita tidak membantu Rohingya sendiri, Indonesia, Malaysia dan Thailand bahkan sudah sepakat untuk ikut turun tangan membantu, dan juga ada yang menyebutkan kalau Filipina juga akan turun tangan. Hanya saja melalui Aceh lah mereka menyalurkan upaya mereka membantu sesama. Itu lah yang membuat Aceh begitu terasa special. Jika bukan karena kita yang memulai semua ini, mungkin sampai sekarang dunia masih menutup mata mereka terhadap nasib rohingya. Kita pantas memberi, karna kita pernah menerima,“DUNIA PASTAS MENDAPATKAN KEBAIKAN YANG MEREKA TANAM DULU DITANAH ACEH”.





Created  by : Syahreza maulana (putra Aceh)

Minggu, 10 Mei 2015

WHEN "JOMBLO" SAY "HELLO" II

Episode II

Ehmm…ehmm… (batuk orang ganteng), gue nulis lagi ne bro… hehe  ^_^
Udah lama ne bro kita ngak bersua, pasti lo pada kangen ama gue kan… udaaaahhh kangen aja deh, gue jomblo ne kasian kagak ada yang ngangenin, tega amat lu pada ama gue!!! Gimana kabar lu pada mblo?? Masih pada jomblo?? Ne gue kasih sedikit informasi. Menurut survey “ada 2 tipe orang didunia ini yang paling sering dihina oleh teman-temannya” .yang pertama,  “orang kulit hitam(keleng)” dan yang kedua “jomblo”. Nah, kalo lu merasa lu ras kulit hitam dan lo JOMBLO pula!!!! Beuh… KELAR HIDUP LO…   hahahahahahahahaha… untung aja kulit gue putih, aman dah gue. Hihihihihiihi…                       (reaksi Pembaca) : “percuma lo putih hoi, tapi jomblo!!!”.  “kamfret lu kagak punya otak!!!” .Oke.. oke.. sesama jomblo haram hukumnya saling menghina, kita sesama jomblo harus kompak bro.. ingat motto kita, “bersatu kita homo… bercerai kita update status”. Njirrrr…. :v

Banyak orang-orang bilang kalo hidup sebagai jomblo itu enak. “Jomblo itu Free” katanya, iya free… “freehatin”. Kita tu hidup sebagai jomblo Cuma senang 6 hari doank, Senin sampe sabtu. Kalo malam minggu eh maaf, maksud gue minggu malam. Sorry, dalam UU jomblo yang gue anut, haram hukumnya menyebut kata malam minggu. Iyaa… kalo minggu malam tiba banyak dari para jomblo yang mendadak amnesia, situs gameonline mendadak dipenuhi para membernya yang 80% jomblo dan entah kenapa saat minggu pagi tiba, sabun ditoilet mendadak habis 30% dari volume awalnya. Entah apa yang jomblo kerjakan pada malam harinya gue juga kurang faham. Tanyakan saja ada rumput hitam yang bergoyang..  -_-“

Tetapi  Sebenarnya minggu malam sih ngak buruk-buruk amat menurut gue, palingan jomblo pada “ngefeel” sekitaran 6 jam-an minggu malam ditambah minggu sore 3 jam-an total jomblo ngefeel  9 jam-an per-minggu. Untuk 6 hari selanjutkan, para jomblo bisa melakukan aktifitas seperti biasanya yaitu “pura-pura bahagia”. Eiisstt… tapi jangka waktu ngefeel  9 jam-an per-minggu itu hanya berlaku kepada jomblo yang berdomisili diluar daerah gue. Dikota gue, kota Langsa, ada cara lain yang dilakukan orang berpacaran untuk menyiksa kami para jomblo, yup!! Dengan menambahkan “malam khamis” sebagai daftar malam pacaran anak muda di kota gue. Entah dari mana asalnya malam khamis dijadikan “malam minggu kedua” oleh mereka , yang jelas dengan penambahan masa pacaran dikota gue membuat jomblo kota Langsa harus ikhlas ngefeel “15 jam-an” per-minggu. Nasib….oh.. nasib…  Tapi INGAT!!!! INGAT WAHAI PARA PEMUDA YANG SIBUK BERPACARAN!!! Malam mingguan dan malam khamisan kalian akan kalah dengan orang yang sudah Halal “BERMALAM JUM’ATAN”!!!! huahahahahahaha…. (reaksi pembaca) : “eh, lu liat noh penulis, ,,, malam mingguan kagak… malam khamisan kagak… mau malam jum’atan pun bini kagak punya, triple “feel” lu mah penulis kamprettt!!!!”


Cukup!!! Cukup!! Cukup dah lu hina gue sebagai penulis.  Sekarang gue mau nanyak, lu anak kota “Langsa” pacaran ngapain aja?? Keliling-keliling jln.Ahmad Yani doank? atau Cuma ngabisin minyak bolak-balik kepelabuhan Kuala Langsa yang gue rasa udah ratusan kali lo kunjungi? Atau lo pacaran Cuma buat jadiin kebun PTP orang jadi lapak mesum lo? Beeeeuuuuh…. Tobat bro… tobat… Sebelum pacaran, lo harus terlebih dahulu mengerti apa makna pacaran, dari mana asal kata pacaran dan apa tujuan lo pacaran. Kalo lo pacaran Cuma buat status doank, lo pacaran Cuma buat Menuhin galeri foto lo di hp  aja atau kalo lo pacaran Cuma buat gengsi-gengsi-an doank…. beeuuhh… bener-bener…. Bener-bener  sama tujuan lo kaya gue bro!!!  huahahahahhahahahah   :D



Duh…. Udah lah… sampe sini aja dulu tulisan gue… minta tolong doanya ya supaya gue segera dapat pacar ya.. ngak perlu cantik, kaya Chelsea Islan aja udah cukup bagi gue. Oke.. see you next time mblo… bye ^_^